JAKARTA - Menjelang penerbangan perdana rute Jember–Jakarta, Bandara Notohadinegoro Jember terus melakukan berbagai langkah strategis untuk memastikan seluruh layanan berjalan optimal.
Persiapan matang dilakukan tidak hanya pada sisi teknis penerbangan, tetapi juga pada penguatan fasilitas ground handling yang menjadi kunci kelancaran operasi. Upaya ini diharapkan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang sekaligus menandai babak baru konektivitas udara di wilayah Jember.
Penerbangan perdana dijadwalkan berlangsung Senin, 22 September 2025. Menyongsong momen penting tersebut, fokus utama diarahkan pada kesiapan sarana dan prasarana ground handling.
Lima perwakilan dari PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), salah satu perusahaan ground handling terkemuka di Indonesia, telah tiba di Bandara Notohadinegoro untuk memastikan kesiapan menyeluruh sebelum pesawat pertama lepas landas.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Jember Gatot Triyono menegaskan, kehadiran tim JAS menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan yang setara dengan bandara besar di tanah air.
“Mereka memastikan seluruh kebutuhan teknis dapat terpenuhi. Kami ingin memastikan bahwa pelayanan di Jember setara dengan bandara besar lainnya,” ujarnya.
Gatot menambahkan, pemeriksaan yang dilakukan mencakup berbagai aspek teknis seperti ketersediaan peralatan pendukung pesawat, sistem komunikasi, hingga kesiapan personel lapangan.
Dengan keterlibatan perusahaan berpengalaman seperti JAS, ia optimistis standar pelayanan yang dihadirkan akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jasa penerbangan.
Selain penguatan layanan ground handling, serangkaian agenda penting lainnya juga terus berjalan sebagai bagian dari persiapan. Rapat koordinasi antara perwakilan Station Manager Fly Jaya, selaku maskapai yang akan melayani rute Jember–Jakarta, dengan tim ground handling telah dilaksanakan.
Pertemuan tersebut bertujuan menyamakan langkah operasional, mulai dari prosedur check-in, penanganan bagasi, hingga tata cara penjemputan penumpang, agar seluruh proses berjalan tanpa hambatan pada hari H.
Tim dari Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan juga dijadwalkan hadir untuk melakukan supervisi langsung terhadap penerbangan perdana maskapai Fly Jaya.
Kehadiran tim pemerintah pusat ini menjadi sinyal positif atas keseriusan pemerintah dalam mendukung percepatan konektivitas antarwilayah, khususnya dalam meningkatkan aksesibilitas penerbangan di Jember.
Dengan pengalaman panjang dalam mendukung operasi penerbangan, layanan kargo, penyediaan premium lounge, hingga pelatihan personel, kehadiran PT JAS di Bandara Notohadinegoro semakin menambah keyakinan bahwa bandara ini siap menyambut era baru penerbangan reguler.
Standar yang diterapkan diharapkan dapat mengangkat kualitas layanan bandara daerah agar sejajar dengan fasilitas penerbangan di kota-kota besar.
Gatot menjelaskan, pihaknya terus memantau setiap perkembangan persiapan agar semua berjalan sesuai jadwal.
“Kami tidak ingin ada kendala teknis sedikit pun. Kehadiran penerbangan reguler ini merupakan tonggak penting bagi Jember, sehingga seluruh proses harus dilakukan secara detail dan profesional,” katanya.
Persiapan matang ini juga disambut antusias masyarakat Jember. Selama ini, warga harus menempuh perjalanan darat atau transit di bandara lain untuk menuju Jakarta. Dengan dibukanya rute langsung Jember–Jakarta, mobilitas masyarakat akan semakin mudah, cepat, dan efisien.
Selain manfaat bagi penumpang, penerbangan perdana ini diharapkan mampu memberi dampak positif bagi sektor ekonomi daerah. Kehadiran jalur udara reguler diproyeksikan mempercepat distribusi barang, meningkatkan kunjungan wisatawan, dan memperluas peluang investasi.
Pemerintah daerah melihat penerbangan ini sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka kesempatan kerja baru bagi masyarakat.
Kesiapan Bandara Notohadinegoro bukan hanya terlihat dari sisi teknis, tetapi juga pada peningkatan layanan penumpang. Area terminal telah ditata ulang agar lebih nyaman, sistem keamanan diperbarui, dan petugas lapangan dibekali pelatihan tambahan untuk memastikan pelayanan yang ramah sekaligus profesional.
Gatot menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan maskapai, penyedia jasa ground handling, dan pemerintah pusat untuk memastikan seluruh standar keselamatan penerbangan terpenuhi.
“Kami ingin setiap penumpang merasakan layanan yang aman, nyaman, dan membanggakan. Ini bukan hanya tentang membuka rute penerbangan, tetapi juga menghadirkan kualitas pelayanan terbaik bagi masyarakat Jember,” ujarnya menegaskan.
Sementara itu, maskapai Fly Jaya sebagai operator rute perdana telah menyelesaikan seluruh persyaratan administrasi dan teknis.
Pihak maskapai menyatakan kesiapannya dalam memberikan layanan penerbangan yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan. Kerja sama erat dengan pihak bandara dan JAS diharapkan menjadi kunci kelancaran penerbangan perdana besok.
Momentum penerbangan Jember–Jakarta ini menjadi simbol kemajuan transportasi udara di wilayah tapal kuda Jawa Timur. Pemerintah daerah berharap keberhasilan penerbangan perdana dapat membuka peluang rute baru ke berbagai kota lain di Indonesia.
Semakin banyaknya konektivitas udara akan memperkuat posisi Jember sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan secara detail, penerbangan perdana ini diyakini akan menjadi langkah awal penting dalam memperluas akses transportasi sekaligus meningkatkan daya saing daerah.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, maskapai, dan penyedia jasa ground handling menjadi fondasi utama untuk memastikan pelayanan penerbangan yang aman, nyaman, dan berkualitas bagi seluruh penumpang.