JAKARTA - PT Pupuk Kujang memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tetap aman dengan alokasi besar yang disiapkan sepanjang 2025.
Total alokasi pupuk untuk wilayah tersebut mencapai 107.906 ton, sehingga para petani tidak perlu khawatir akan mengalami kelangkaan pupuk, terutama menjelang musim tanam yang krusial.
Manajer Pergudangan Region 2 A Pupuk Indonesia Andi Susianto menegaskan bahwa stok pupuk untuk kebutuhan petani di bulan September dan Oktober berada dalam kondisi aman. Pernyataan tersebut disampaikan saat ia meninjau Gudang Pupuk Banyuresmi, Kabupaten Garut, pada Selasa, 23 September 2025.
“Ketersediaan pupuk aman untuk kebutuhan petani di bulan September dan Oktober ini aman,” ujar Andi. Ia menjelaskan bahwa alokasi pupuk untuk Kabupaten Garut sepanjang 2025 terdiri atas 51.000 ton NPK dan 56.906 ton urea, sesuai dengan proyeksi kebutuhan petani setempat.
Serapan Masih Rendah
Dari total alokasi tersebut, serapan pupuk hingga 22 September 2025 tercatat baru mencapai 56,5 persen, atau sekitar 61.062 ton.
Dari angka itu, 36.162 ton merupakan pupuk NPK dan 24.900 ton adalah pupuk urea. Rendahnya serapan pupuk ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi cuaca yang memengaruhi pola tanam hingga adanya perbaikan jaringan irigasi.
“Rendahnya serapan mungkin juga dipengaruhi musim tanam dan perbaikan irigasi yang saat ini sedang berlangsung di wilayah Copong. Mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai sehingga pupuk ini bisa terserap,” kata Andi.
Meski serapan masih rendah, stok pupuk yang tersedia di gudang wilayah Garut dipastikan mencukupi. Hingga 22 September 2025, tercatat stok pupuk di gudang mencapai 7.024 ton, yang terdiri atas 2.659 ton urea dan 4.365 ton NPK.
Distribusi Melalui Lima Gudang
Kabupaten Garut memiliki lima gudang penyimpanan pupuk yang tersebar di berbagai kecamatan untuk memastikan distribusi berjalan lancar. Tiga gudang khusus urea berada di Banyuresmi, Cisurupan, dan Cikelet, sedangkan gudang NPK terletak di Cikajang dan Tarogong.
Kelima gudang ini menjadi titik penting penyaluran pupuk ke para petani di berbagai wilayah Garut, sehingga proses distribusi dapat dilakukan dengan cepat dan merata.
Menurut Andi, keberadaan gudang-gudang tersebut membuat suplai pupuk ke petani lebih terjamin. “Saya rasa aman, tinggal untuk penyerapannya saja. Kalau urea dan NPK masih di angka 56 persen,” jelasnya.
Produksi Harian Pabrik Tetap Stabil
Selain distribusi yang tertata, produksi pupuk juga berjalan lancar. PT Pupuk Indonesia melalui PT Pupuk Kujang mengoperasikan dua pabrik di wilayah Jawa Barat dengan kapasitas produksi harian mencapai 2.800 ton.
Produksi tersebut secara rutin menyuplai kebutuhan pupuk ke 48 gudang yang tersebar di seluruh Jawa Barat, termasuk di Garut.
Dengan kapasitas produksi sebesar itu, stok pupuk untuk petani dipastikan aman meskipun memasuki puncak musim tanam. Andi menekankan bahwa produksi yang stabil dan alokasi yang besar menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Dorongan untuk Petani
Untuk memudahkan petani mendapatkan pupuk bersubsidi, pemerintah bersama Pupuk Indonesia telah menerapkan sistem pembelian yang lebih praktis. Petani hanya perlu menyiapkan Kartu Tani atau KTP sebagai syarat pembelian.
Sistem ini telah berjalan selama beberapa tahun dan terbukti membantu petani mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan tanpa hambatan birokrasi yang rumit.
“Jadi, untuk petani saya rasa tidak usah khawatir dengan isu kelangkaan atau kekurangan. Saat ini mudah menebus pupuk, yang penting ada KTP atau Kartu Tani. Itu sudah berjalan beberapa tahun terakhir,” tegas Andi.
Komitmen Jangka Panjang
Ketersediaan pupuk yang melimpah serta alokasi yang telah ditetapkan merupakan wujud keseriusan PT Pupuk Kujang dalam mendukung produktivitas pertanian di Garut.
Perusahaan terus memantau perkembangan serapan pupuk dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pasokan tetap terjaga.
Selain itu, upaya untuk menjaga kelancaran distribusi juga dilakukan melalui perawatan infrastruktur gudang dan transportasi, agar pupuk dapat sampai ke tangan petani tepat waktu dan dalam kondisi baik.
Dengan langkah-langkah tersebut, petani di Kabupaten Garut diharapkan dapat melaksanakan musim tanam tanpa gangguan pasokan pupuk, sehingga hasil panen dapat optimal.
Menjaga Ketahanan Pangan
Keberhasilan menjaga ketersediaan pupuk menjadi faktor penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Garut, sebagai salah satu sentra produksi pertanian di Jawa Barat, memegang peranan besar dalam penyediaan berbagai komoditas pangan.
Dengan alokasi pupuk sebesar 107.906 ton, diharapkan produktivitas pertanian di daerah ini akan meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan pangan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Melalui kerja sama antara pemerintah, PT Pupuk Indonesia, dan petani, distribusi pupuk dapat berlangsung lancar, serapan meningkat, dan hasil panen terjaga.
Pupuk Kujang optimistis bahwa upaya bersama ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani sekaligus memperkuat sektor pertanian Indonesia secara berkelanjutan.