PLN Perkuat Industri Nasional Lewat PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Tengah

Kamis, 06 November 2025 | 13:05:22 WIB
PLN Perkuat Industri Nasional Lewat PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Tengah

JAKARTA - Dalam momentum peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, PT PLN (Persero) menegaskan kembali komitmennya mendukung pertumbuhan industri nasional. 

Perusahaan pelat merah ini menunjukkan langkah konkret melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) bersama pelanggan industri di Kawasan Industri Jawa Barat dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jawa Tengah dengan total kapasitas mencapai 1.800 megavolt ampere (MVA).

Kesepakatan ini tidak sekadar menyangkut penyediaan daya listrik bagi pelanggan besar, tetapi juga menjadi bagian dari strategi besar PLN untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional. 

Dengan pasokan listrik yang andal, kompetitif, dan efisien, PLN berharap industri dapat tumbuh pesat, meningkatkan daya saing kawasan, serta memberikan efek berganda terhadap investasi dan lapangan kerja.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya PLN menjadikan listrik sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia. 

“Listrik adalah penggerak utama ekonomi. Dengan infrastruktur kelistrikan yang semakin kuat dan andal, industri bisa tumbuh, investasi meningkat, dan lapangan kerja tercipta. PLN berkomitmen memastikan listrik menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dorong Efisiensi dan Daya Saing Kawasan Industri

Melalui penandatanganan PJBTL ini, PLN berupaya menciptakan ekosistem industri yang efisien di dua wilayah penting: Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kedua daerah tersebut merupakan tulang punggung perekonomian nasional karena memiliki basis manufaktur, logistik, dan ekspor yang kuat.

Penyediaan pasokan listrik sebesar 1.800 MVA diharapkan mampu memperkuat struktur energi industri besar, memperlancar rantai pasok, serta mendorong produktivitas perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut. Selain itu, langkah ini juga diharapkan menumbuhkan investasi baru di sektor-sektor pendukung, seperti transportasi, konstruksi, dan penyediaan bahan baku industri.

Menurut Jony Oktavian, Direktur Utama PT United Power Indonesia, keberadaan listrik PLN memiliki peran strategis bagi keberlangsungan kawasan industri dan KEK di Tanah Air.

 “Kami mengucapkan terimakasih kepada PLN yang selalu memfasilitasi adanya listrik di KEK. Semua bergandeng tangan dengan PLN untuk menyediakan listrik dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.

Jony menambahkan, listrik yang stabil dan terjangkau menjadi faktor kunci bagi industri untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi. Ketersediaan listrik yang cukup juga menjadi magnet bagi investor untuk menanamkan modalnya di kawasan industri yang dikelola perusahaan-perusahaan nasional.

Listrik, Katalis Peningkatan Investasi dan Lapangan Kerja

PLN memandang bahwa penyediaan listrik yang handal tidak hanya meningkatkan produktivitas industri, tetapi juga mendorong multiplier effect atau efek berganda terhadap sektor lain. Ketika industri berkembang, permintaan terhadap tenaga kerja meningkat, pendapatan masyarakat naik, dan konsumsi domestik turut terdorong.

“Penandatanganan PJBTL ini bukan hanya tentang menyalurkan daya listrik, tetapi juga membuka peluang investasi baru, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat daya saing industri dalam negeri,” jelas Darmawan.

Melalui sinergi dengan pelaku industri, PLN berharap kawasan-kawasan industri di Jawa Barat dan Jawa Tengah dapat menjadi lokomotif ekonomi daerah, sekaligus penopang pertumbuhan nasional.

Membangun Fondasi Energi Hijau dan Berkelanjutan

Selain fokus pada pasokan listrik untuk industri, PLN juga menegaskan komitmennya terhadap transisi energi bersih. Darmawan menyampaikan bahwa PLN terus memperkuat porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai arah kebijakan pemerintah dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.

“Ke depan, sistem kelistrikan PLN akan semakin hijau, andal, dan efisien. Kami terus mendorong peningkatan porsi EBT agar pasokan energi tidak hanya bersih, tetapi juga tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat dan pelaku usaha,” pungkasnya.

Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE). Dengan memperkuat energi terbarukan seperti tenaga surya, air, dan biomassa, PLN ingin memastikan bahwa pertumbuhan industri tidak bertentangan dengan target keberlanjutan lingkungan.

Dampak Ekonomi dan Infrastruktur yang Terukur

Penyediaan listrik 1.800 MVA di dua provinsi ini diproyeksikan memperkuat konektivitas energi nasional. Kawasan industri besar seperti Karawang, Bekasi, Cikarang, dan Batang menjadi penerima manfaat langsung karena dapat mengakses pasokan listrik dengan kapasitas besar, stabil, dan harga kompetitif.

Dari sisi ekonomi, kehadiran listrik PLN berperan dalam menjaga keberlanjutan operasional pabrik yang selama ini menjadi tulang punggung ekspor Indonesia. 

Di sisi lain, pemerintah daerah juga memperoleh manfaat berupa peningkatan penerimaan pajak daerah, penyerapan tenaga kerja lokal, serta tumbuhnya sektor pendukung seperti logistik, transportasi, dan perhotelan.

Sinergi PLN dan Industri Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan

Melalui kolaborasi bersama pelaku industri dan pengelola KEK, PLN tidak hanya menyediakan pasokan daya tetapi juga mengembangkan ekosistem kelistrikan terpadu. Sistem ini mencakup perencanaan beban, pemanfaatan teknologi digital untuk pemantauan jaringan, dan pengelolaan konsumsi energi agar lebih efisien.

Sinergi ini sejalan dengan strategi PLN dalam memperkuat sistem ketenagalistrikan nasional. Dengan infrastruktur yang semakin modern, PLN bertekad mengurangi potensi gangguan pasokan serta meningkatkan keandalan di wilayah industri yang menjadi pusat aktivitas ekonomi.

Darmawan menegaskan, keberhasilan penyediaan listrik tidak bisa dicapai sendirian. Dibutuhkan kerja sama lintas sektor antara PLN, pemerintah daerah, pengembang kawasan industri, dan investor agar semua pihak mendapatkan manfaat optimal dari sistem kelistrikan nasional yang terintegrasi.

PLN dan Komitmen Jangka Panjang

Melalui penandatanganan PJBTL ini, PLN memperlihatkan arah jangka panjangnya sebagai penyedia energi strategis yang mendukung industri nasional. Tidak hanya berorientasi pada profit, PLN juga berfokus pada penciptaan nilai ekonomi dan sosial melalui penyediaan listrik yang berkeadilan.

“PLN tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Setiap kilowatt yang disalurkan menjadi kontribusi nyata bagi pembangunan nasional,” tegas Darmawan.

Ke depan, PLN akan terus memperluas jaringan listrik ke kawasan industri lain di berbagai provinsi, memperkuat sistem transmisi antarwilayah, serta meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi dan transformasi energi hijau.

Penandatanganan PJBTL dengan total kapasitas 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah menandai langkah konkret PLN dalam memperkuat fondasi industri nasional.

Listrik bukan sekadar kebutuhan teknis, tetapi instrumen strategis untuk mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.

Dengan komitmen terhadap energi bersih, efisiensi, dan kolaborasi lintas sektor, PLN menegaskan perannya sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi berkelanjutan, selaras dengan semangat Hari Listrik Nasional ke-80.

Terkini